laman oi

Sabtu, 09 Maret 2013

Sejarah punk rock

Punk rock
Punk Rock adalah salah satu cabang genre dari musik
Rock, musik punk rock ini muncul pada era 1970'an
dengan munculnya band seperti
The Clash , Sex
Pistols .
Kelompok punk sering meniru struktur musik
sederhana seperti musik garage rock dari tahun 1960-
an. Biasanya mereka terdiri dari satu drum kit, satu
atau dua electric guitar, satu electric bass, dan vocals.
Drums biasanya hanya memiliki satu
snare drum ,
satu tom, satu floor tom, satu bass drum, hi-hats, satu
atau dua crash cymbal dan satu ride cymbal.
Pada awal tahun 1990, musik punk rock dikenalkan
kembali oleh
Nirvana , walau pada akhirnya,
mayoritas media menyebut Nirvana dengan istilah
grunge atau rock alternatif . Kesuksesan album
Nevermind dari Nirvana, diakui sebagai "pembuka
jalan" kepada musik punk rock untuk dikenal oleh
dunia luas, sampai saat ini.
[1]
Pada tahun 2007, perusahaan sepatu punk rock dari
Inggris, Doc Martens, membuat iklan promosi yang
menggunakan foto-foto
ikon yang telah berjasa
mengenalkan musik punk rock, yaitu Joey Ramone
(
Ramones ), Sid Vicious ( Sex Pistols ), Joe Strummer
( The Clash ), dan Kurt Cobain ( Nirvana ).
[2]
Tak ada yang tahu pasti kapan dan di mana
munculnya budaya punk pertama kali. Tapi ada
sebuah catatan penting ketika sebuah grup band dari
Inggris yang dalam tiap pertunjukannya selalu
dihadiri anak-anak muda dengan dandanan berbeda
dari yang lain. Nama band itu adalah Sex Pistols dan
hit mereka yang terkenal adalah “Anarchy in U.K.”
Wabah ini secara cepat menyebar ke Eropa. Punk
muncul sebagai bentuk reaksi masyarakat yang
kondisi perekonomiannya lemah dan pengangguran
di pinggiran kota-kota Inggris, terutama kelompok
anak muda, terhadap kondisi keterpurukan ekonomi
sekitar tahun 1976-1977. Kelompok remaja dan kaum
muda ini merasa bahwa sistem monarkilah yang
menindas mereka. Dari sini muncul sikap resistensi
terhadap sistem monarki. Kemarahan-kemarahan ini
diwujudkan dalam bentuk musik yang berisi lirik-lirik
perlawanan dan protes sosial politik serta cara
berpakaian yang tidak lazim. Konser-konser musik
digelar sebagai media untuk mengampanyekan ide-
ide mereka. Dari Rock n’ roll ke Punk Punk sebetulnya
memiliki dasar sikap yang sama dengan musik rock
n’ roll, aliran musik yang lahir pada tahun 1955. Dulu,
rock n’ roll itu menjadi musik milik generasi muda
yang ingin memberontak terhadap kemapanan,
sehingga dijauhi dan tidak disukai para orang tua.
Tapi saat rock mulai kehilangan gereget dan
dianggap monoton, mulailah ada kasak-kusuk untuk
menciptakan jenis musik baru yang ekstrem sebagai
reaksi melawan kejenuhan tadi. Dari keresahan
itulah aliran punk lahir.
Tidak seperti aliran musik lainnya, punk lebih
mengutamakan pelampiasan energi dan curhat
ketimbang aspek teknis bermain musik. Para
pencinta punkberprinsip bahwa tidak perlu jago
bermain musik, yang penting penampilan oke dan
yang namanya unek-unek harus bisa dikeluarkan.
Dan memang, buktinya, almarhum Sid Vicious dari
Sex Pistols tidak jago bermain bass. Meski demikian,
orang-orang tidak memandangnya dengan remeh
dia. Malah justru Sid banyak digandrungi para
pencinta punk.
Pada tahun 1964, terjadi serbuan besar-besaran grup
asal Inggris ke Amerika. Dan yang menjadi “biang
keladinya” adalah The Beatles. Melihat trend baru itu,
remaja Amerika pun sadar bahwa sebuah grup
sanggup mengerjakan semuanya sendiri. Maka di
berbagai pelosok Amerika, anak-anak sekolah pun
mulai membentuk band dan latihan di garasi rumah
mereka sendiri. Karena mereka baru belajar,
musiknya pun tidak yang susah-susah. Mereka
cenderung belajar dari grup-grup yang alirannya
simple tapi nge-rock, macam Rolling Stones, The
Whom atau Yardbirs, yang musiknya lebih
menitikberatkan padariff dan power, bukan struktur
lagu yang njelimet.
Maka ketika mereka pada gilirannya mulai menulis
lagu sendiri, musik mereka sangat bersemangat dan
relatif "kencang" sehingga menggugah semangat
para pendengarnya. Sesuai dengan tempat
kelahirannya, orang memberi julukan untuk warna
musik ini: Garage Rock. Grup-grup yang lahir
contohnya The Standells, The Seeds, The Music
Machine, The Leaves, dan lain-lain. Dan dari sini
lahirlah sound yang selanjutnya berkembang jadi
punk rock. Dari Iggy hingga Ramones Punk
selanjutnya berkembang sebagai buah kekecewaan
musisi rock kelas bawah terhadap industri musik
yang saat itu didominasi musisi rock mapan, seperti
The Beatles, Rolling Stone, dan Elvis Presley. Musisi
punk tidak memainkan nada-nada rock teknik tinggi
atau lagu cinta yang menyayat hati. Sebaliknya, lagu-
lagu punk lebih mirip teriakan protes demonstran
terhadap kejamnya dunia. Lirik lagu-lagu punk
menceritakan rasa frustrasi, kemarahan, dan
kejenuhan berkompromi dengan hukum jalanan,
pendidikan rendah, kerja kasar,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar